Melihat dan Mendengar Pengaruhi Kesuksesan


Hari ini setelah dibahas tentang persepsi dalam group #KopiTalk, ternyata pikiran ini sangat unik. Manusia diciptakan sebagai mahluk peniru yang sangat handal. Buktinya ketika kita masih kecil dan belum bisa bicara, kita bisa lihat si bayi fokus pada mimik wajah kita,dia memperhatikan gerakan mulut, melihat expresi wajah. Si Bayi mempelajari secara seksama apa yang dilihat dan didengarnya dan terekam di alam bawah sadarnya sebagai database yang membentuk karakternya kelak. 

Nah sejak dari kecil kita belum tahu apakah yang kita lihat dan kita dengar itu baik buruk benar salah, baru setelah dewasalah kita dapat pelajaran dari lingkungan kita kalau ini benar dan itu salah. Sebenarnya persepsi benar salah ini kita sendiri yang menciptakan, kita sendiri yang memberinya arti kalau yang kita lakukan itu benar dan salah. Persepsi benar salah menurut kita tentunya akan berbeda dengan persepsi benar salah menurut orang lain. 

Nah berarti ketika kita sedari kecil sudah terpapar oleh kata kata yang negatif, kemudiah disuguhkan pemandangan dengan kekerasan. Secara tidak langsung akan terekam dan menjadi memori di otak bawah sadar kita yang kemudian membentuk persepsi yang menjadi pijakan atau keyakinan dari diri kita sendiri.

Peran serta lingkungan sekitar menjadi sangat penting dalam membentuk karakter seseorang, karena apa yang di dengar dan dilihat akan menjadi persepsi dan pijakan dalam berpikir dan bertindak. Maka dari itu Melihat dan Mendengar dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang.
Seperti kata Pak Tung Dsem, jika ingin sukses bergaullah dengan orang sukses nah dari sini dapat ditarik benang merah bahwa ketika kita melihat dan mendengar sendiri bagaimana orang sukses itu berbicara dan bertindak secara tidak langsung akan direkam oleh otak bawah sadar dan menimpa persepsi lama sehingga lambat laun dalam otak kita muncul persepsi baru tentang bagaimana orang sukses itu. Hal ini menjadi sangat penting karena inputan untuk bisa masuk ke otak hanya melalui media penglihatan dan pendengaran.

Berusaha mendengar yang baik dan melihat yang baik dapat menjadi kunci kesuksesan, namun kembali lagi kepada diri sendiri bahwa baik dan benar ditentukan oleh persepsi diri kita sendiri, sejauh mana pikiran kita membentuk opini. Maka dari itu mari bebaskan pikiran ini dari penjara persepsi yang kita ciptakan sendiri. Penjara persepsi yang kadang menghalangi diri sendiri untuk melampaui apa yang kita inginkan.

Cari dan pahami dalam diri persepsi mana yang menghalangi diri ini untuk sukses, kemudian enyahkan dengan pengulangan pengulangan keyakinan yang di dengar serta tindakan tindakan yang di lihat serta rasakan bahwa kita memiliki keyakinan  baru yang sangat luar biasa. Tentu dengan cara ini kita bisa menimpa persepsi persepsi lama yang telah membentuk kita dan menyebabkan kemandekan pencapaian yang kita inginkan atau istilah kerennya Mental Blok. Dimana Mental Blok ini akan menjadi faktor kelembaman kita dalam pencapaian kesuksesan yang telah kita set.


sumber :ajikman.blogspot.com

Ajarkan Penundaan Sejak Dini Pada Anak


Mendidik anak memang bukan perkara yang mudah, sukses tidaknya keberhasilan dalam mendidik anak akan terlihat nanti saat dia mampu mandiri menjalani kehidupan ini. Memang membelikan mainan anak ketika anak merajuk dan merengek untuk mendapatkan keinginannnya merupakan salah satu tindakan kita agar si anak segera diam dan tenang, ya dari pada kita pusing dan bising apalagi di kalayak rame yang merupakan moment yang pas untuk merajuk bagi si anak agar keinginannya dipenuhi adalah strategi jitu.

Kembali lagi bahwa manusia adalah mahluk pembelajar sejati setiap hal yang baru akan di pelajarinya dan dicoba di terapkan, nah hasil dari penerapan ini akan menambah atau mengurangi keyakinan atau persepsi manusia itu sendiri. Begitu juga dengan anak anak kita yang sedang haus hausnya mencari jati diri untuk memperkaya persepsi dan keyakinannya kelak.
Faktor kemampuan mengelola keuangan menjadi faktor penting bagi si anak kelak ketika sudah memasuki masa dewasa.

nah apa hubungannya belajar penundaan sejak dini dengan kemampuan mengelola keuangan, ya belajar penundaan yang dimaksud adalah penundaan tentang pemenuhan keinginan. Dengan membiasakan anak untuk menunda keinginan saat merajuk, sebenarnya kita sudah mengajarkan cara kepada si anak untuk membedakan mana keinginan mana kebutuhan. Misal ketika si anak merengek meminta mobil mobilan baru padahal dirumah sudah ada, nah kita coba dengan menundanya barang dua tiga hari kemudian menanyakan kembali bahwa mobil mobilan yang lama masih dan masih layak pakai lebih baik uang nya di tabung ya biar nanti bisa untuk jalan jalan misalnya.

Dengan kebiasaan menunda keinginan yang kita ajarkan sedari kecil akan membentuk persepsi kelak ketika sudah dewasa dia dapat mengerem dan memilah mana kebutuhan dan harus dipenuhi dan mana keinginan sesaat. Jadi rekam jejak penundaan yang sering kita ajarkan akan menjadi keyakinan atau persepsi bawah sadarnya untuk memilah kembali apakah termasuk keinginan atau kebutuhan.

Apalagi dijaman yang serba online ini kalau kita tidak punya dasar melakukan penundaan, maka ketika ada handphone jenis terbaru selalu kita berusaha memenuhinya tanpa mau melihat apakah itu butuh atau keinginan. Apalagi dihebohkan dengan limited edition dan diskon besar besaran dalam hati kita akan muncul persepsi kapan lagi bro kalau tidak sekarang, nah kan gawat jadinya bisa kebablasan tuh keuangan kita.

Belajar memilah dengan berikan jeda waktu sejenak dan melakukan penundaan dapat memberikan persepsi kelak ketika anak sudah dewasa dan menjadi si anak lebih bijak dalam mengelola emosi untuk memenuhi keinginannnya kelak.

sumber : ajikman.blogspot.co.id

Doa yang kadang Tidak Terkabulkan


Menyomot tulisan di ajikman dituliskan bahwa Emosi menjadi hal yang paling mudah untuk membuka gerbang firewall menuju Alam Bawah Sadar. Banyak sekali orang ingin tahu bagaimana menjadi sukses namun sering kali semakin kita tahu cara menuju sukses malah kesuksesan itu semakin jauh?. 

Sekali lagi bahwa yang menjadi faktor kunci adalah EMOSI + ALAM BAWAH SADAR. Terkadang ketika kita mengetahui sebuah cara, namun pikiran malah lebih banyak menghadirkan ketakutan yang berlebihan tentang hal hal yang tidak kita inginkan sehingga apa yang sudah kita pikirkan dan kita doakan akan mental karena pikiran ini lebih sibuk dan fokus pada hal hal yang tidak diinginkan. 

Dalam penelitian otak manusia dalam satu jam berpikir sebanyak 60.000 pikiran, tentu ini merupahakan hal mustahil untuk kita awasi mana negatif dan positif. Ada beberapa cara paling mudah untuk mengontrol pikiran adalah dengan perasaan. Perasaan dapat memberikan tanda kepada kita, saat kita merasa senang dan bahagia  berarti kita sedang dalam pikiran positif namun ketika perasaan tidak nyaman, ragu ragu, takut dan negatif lainnya berarti sedang dalam pikiran negatif. Nah untuk merubah perasaan dapat dengan merubah gerak, misalnya ketika kita mulai ragu ragu maka kita merubah postur tubuh menjadi lebih tegap dan katakan dalam diri saya siap, saya bisa, dan say YES BISA, secara otomatis rasa ragu ragu pun mulai hilang dan lenyap.

Nah kembali lagi yang perlu digaris bawahi adalah apapun yang kita pikirkan cukup lama dan diberi emosi yang tepat akan bisa terwujud dalam kehidupan kita. Maka dari itu waspadai Emosi kita disaat pikiran sedang dalam pikiran negatif. 

Bagaimana cara menguasai pikiran? salah satu caranya adalah MEDITASI. dengan latihan meditasi kita dapat berlatih untuk tetap fokus dan menjadi tuan dari pikiran kita. Selain dengan meditasi dapat juga dengan afirmasi yang terus di ulang ulang sehingga menancap di dalam pikiran bawah sadar kita. 

Mari kita jaga perasaan kita untuk selalu dalam keadaan positit sehingga Tuhan dapat segera mengabulkan dan memberi jalan untuk pencapaian impian dan cita cita kita.